Leningrad. Stimmen einer belagerten Stadt
Leningrad. Stimmen einer belagerten Stadt (2024)
Overview
Mengiringi penonton selama 89 menit. Leningrad. Stimmen einer belagerten Stadt menampilkan detail kostum kreatif untuk memperkaya karakter. Judul ini membangun narasi tentang itu adalah salah satu kejahatan terbesar Perang Dunia Kedua: dari tahun 1941 hingga 1944, total 872 hari, pengepungan dan kelaparan Leningrad oleh Wehrmacht Jerman atas perintah Hitler berlangsung. Lebih dari satu juta orang menjadi korban blokade, kebanyakan dari mereka mati kelaparan. Tak terhitung banyaknya orang yang kelaparan ini menulis buku harian dengan sisa tenaga mereka, dan juru kamera merekam di kota yang lumpuh itu. Bukti dari neraka pengepungan, banyak rekaman film, tetapi yang terpenting kenangan tertulis yang menjadi dasar dokumenter peringatan 80 tahun pembebasan ini, tetap terkunci rapat setelah perang. Suara mereka yang telah menderita selama masa mengerikan ini tidak boleh didengar oleh siapa pun, karena tidak sesuai dengan pathos lagu heroik Leningrad yang dinyanyikan secara resmi. Sebagian besar rekaman berasal dari perempuan. Para penulis tidak takut pada musuh, Partai Komunis, atau Stalin, yang seringkali terbukti tidak kompeten dalam memenuhi kebutuhan rakyat. dalam sajian penuh warna. Bermodel genre Drama, History, Documentary, War. Dibawah arahan Artem Demenok. Diperlambat oleh pemeran Hanns Zischler, Toni Lorentz, Irmelin Krause, Sabra Lopes, Judith von Radetzky, Adelheid Kleineidam. Ada tahun 2024. Dirakit oleh ARTE dan RBB. Desain Germany. Mengidentifikasi tema world war ii, archive footage, historical event. Epilog cerita, eksekusi produksi yang menawan menyampaikan pesan moral, menjadikan Leningrad. Stimmen einer belagerten Stadt tontonan yang patut diperhitungkan sebagai tontonan.
Details
Cast






